Senin, 09 November 2015
ETIKA BISNIS
Nama : Herjuna Agung
Nugraha
Kelas : 4ea24
Npm : 14213071
Dua
aliran etika teleologi :
(2) Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik.
(3) Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal.
Kelas : 4ea24
Npm : 14213071
I.
PENGERTIAN
ETIKA
Etika berasal dari dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha),
berarti adat istiadat.Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik
pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg
baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari
satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain.
Pengetian etika =
moralitas.
Moralitas berasal dari kata Latin Mos (jamak – Mores) berarti adat
istiadat atau kebiasaan
Pengertian harfiah dari etika dan moralitas, sama-sama
berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia
yang telah diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian
terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama
sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan.
Etika sebagai filsafatEtika dapat
dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai
- Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik
sebagai manusia.
- Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma moral yang umum diterima.
Etika sebagai sebuah ilmu yang terutama
menitikberatkan refleksi kritis dan rasional,
- Mempersoalkan apakah nilai dan norma moral tertentu memang harus
dilaksanakan dalam situasi konkret terutama
yang dihadapi
seseorang, atau
- Etika mempersoalkan apakah suatu tindakan yang kelihatan bertentangan
dengan nilai dan norma moral tertentu harus dianggap sebagai tindakan yang
tidak etis dan karena itu dikutuk atau justru sebaliknya.
- Apakah dalam situasi konkret yang saya hadapi saya memang harus
bertindak sesuai dengan norma yang ada dalam masyarakatku ataukah justru sebaliknya saya dapat dibenarkan untuk
bertindak sebaliknya yang bahkan melawan nilai dan norma moral tertentu.
II.
Norma
– norma etika terdiri dari 5 antara lain :
Norma-norma Khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau
kehidupan khusus, misalnya aturan olah raga, aturan pendidikan dan lain-lain.Norma-norma Umum sebaliknya lebih bersifat umum dan sampai pada
tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat universal.Norma Sopan santun / Norma Etiket adalah norma yang mengatur pola perilaku dan sikap
lahiriah dalam
pergaulan sehari-hari. Norma Hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara
tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan
kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.Norma hukum ini mencerminkan harapan, keinginan dan keyakinan seluruh
anggota masyarakat tersebut tentang bagaimana hidup bermasyarakat yang baik dan bagaimana masyarakat tersebut harus
diatur secara baik Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia
sebagai manusia. Norma moral ini menyangkut aturan tentang baik
buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai
manusia.
Ada beberapa ciri utama yang membedakan norma moral
dari norma umum lainnya ( kendati dalam kaitan dengan norma hukum ciri-ciri ini
bisa tumpang tindih) :
- Kaidah moral berkaitan dengan hal-hal yang mempunyai atau yang
dianggap mempunyai konsekuensi yang serius bagi kesejahteraan, kebaikan dan kehidupan
manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok.
- Norma moral tidak ditetapkan dan/atau diubah oleh keputusan
penguasa tertentu. Norma moral dan juga norma hukum merupakan ekspresi,
cermin dan harapan masyarakat mengenai apa yang baik dan apa yang buruk.
Berbeda dengan norma hukum, norma moral tidak dikodifikasikan, tidak
ditetapkan atau diubah oleh pemerintah. Ia lebih merupakan hukum tak
tertulis dalam hati setiap anggota masyarakat, yang karena itu mengikat
semua anggota dari dalam dirinya sendiri
- Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan khusus tertentu, yang oleh beberapa filsuf moral disebut sebagai perasaan moral (moral sense)
II TEORI ETIKA
a. Etika Teleologi
dari kata Yunani, telos = tujuan,
Mengukur
baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang
ditimbulkan oleh tindakan itu.
- Egoisme Etis
- Utilitarianisme
* Egoisme Etis
Inti
pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya
bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya
tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan
memajukan dirinya.Egoisme
ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu
ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai
kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.
* Utilitarianisme
Menurut teori ini suatu perbuatan
adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan
saja satu dua orang melainkan masyarakat
sebagai keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk menentukan baik
buruknya suatu perbuatan adalah “the
greatest
happiness of the greatest number”,
kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.
Utilitarianisme , teori ini cocok sekali dengan
pemikiran ekonomis, karena cukup dekat dengan Cost-Benefit Analysis. Manfaat yang
dimaksudkan utilitarianisme
bisa dihitung sama seperti kita menghitung untung dan rugi atau kredit dan
debet dalam konteks bisnis.Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :
a.
Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)
b.
Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)
b. Deontologi
Istilah deontologi berasal dari
kata Yunani ‘deon’
yang berarti kewajiban.
‘Mengapa perbuatan ini baik dan
perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena
perbuatan pertama menjadi kewajiban kita
dan karena perbuatan kedua dilarang’.
Yang menjadi dasar baik buruknya
perbuatan adalah kewajiban.
Pendekatan deontologi sudah
diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika
yang terpenting.
Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :
(1)
Supaya tindakan punya nilai moral,
tindakan ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban.(2) Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik.
(3) Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal.
c. Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini
barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk
mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku.
Teori Hak merupakan suatu
aspek dari teori deontologi, karena
berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang
sama.
Hak didasarkan atas martabat
manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan
suasana pemikiran demokratis.
d. Teori Keutamaan
(Virtue)
memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu
perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.
Contoh keutamaan :
a.
Kebijaksanaan
b.
Keadilan
c.
Suka bekerja keras
d.
Hidup yang baik
Keutamaan yang harus menandai
pebisnis perorangan bisa disebut : kejujuran, fairness, kepercayaan dan
keuletan. Keempat keutamaan ini berkaitan erat satu sama lain dan
kadang-kadang malah ada tumpang tindih di antaranya.
Fairness : kesediaan untuk
memberikan apa yang wajar kepada semua orang dan dengan wajar dimaksudkan apa
yang bisa disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu transaksi.
Keutamaan-keutamaan yang dimilliki
manajer dan karyawan sejauh mereka mewakili perusahaan, adalah : Keramahan,
Loyalitas, Kehormatan dan Rasa m.
Keramahan merupakan inti kehidupan bisnis, keramahan itu hakiki untuk setiap hubungan antar
manusia, hubungan bisnis tidak terkecuali.
Loyalitas berarti bahwa karyawan
tidak bekerja semata-mata untuk mendapat gaji, tetapi mempunyai juga komitmen
yang tulus dengan perusahaan.
Kehormatan adalah keutamaan yang
membuat karyawan menjadi peka terhadap suka dan duka serta sukses dan kegagalan
perusahaan.
Rasa malu membuat karyawan solider
dengan kesalahan perusahaan.
Senin, 12 Oktober 2015
TUGAS SOFTSKILL PERILAKU KONSUMEN (3)
NAMA: HERJUNA AGUNG
KELAS : 3A24
NPM; 14213071
KELAS : 3A24
NPM; 14213071
PROFIL PASAR
KONSUMEN
Informasi
statistic mampu menjelaskan tentang profil pasar konsumen dengan baik. Data
konsumen dapat diperoleh dari laporan-laporan atau penerbitan-penerbitan
statistic yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga pemerintah misalnya BPS, BI,
Pemda, dsb atau lembaga-lembaga swasta PDBI, PPM, dsb. Akan tetapi informasi
pasar konsumen yang lebih sesuai dengan kebutuhan peneliti perlu dikumpulkan
oleh peneliti yang bersangkutan secara langsung.
Melalui
penelitian pasar (market research) secara khusus dapat dibangun profil pasar
yang lebih relevan dan informative. Informasi yang baik harus dapat menjelaskan
tidak hanya profil pasar saat sekarang tetapi juga profil pasar untuk masa yang
akan datang.
MODEL
PERILAKU KONSUMEN
Untuk
menjelaskan perilaku pasar konsumen perlu dibangun model analisis yang memadai.
Keputusan pembelian konsumen untuk membeli atau tidak membeli merupakan respons
perilaku stimulant yang diterima konsumen. Modal yang mendasarkan pada arus
proses perilaku konsumen ini sering dikenal sebagai model rangsang-tanggapan
(stimulus respons model).
Model
rangsang-tanggapan (S-R model) adalah sebagai berikut :
STIMULUS
STIMULUS
PEMASARAN
Faktor-faktor
stimulant aspek pemasaran meliputi seluruh kegiatan pemasaran yang ditujukan
kepada pasar. Meliputi :
Aspek
Produk
: kualitas, model baru, bahan yang dipergunakan, features, popularitas merk,
garansi, dsb.
Aspek
Harga
: harga murah, harga prestos, pemberian diskon, fasilitas kredit, dsb.
Aspek
Promosi :
iklan, promosi penjualan, salesgirls, publisitas.
Aspek
Distribusi : kemudahan
memperoleh, window display yang menarik, kemudahan membandingkan, dsb.
STIMULUS
LINGKUNGAN
Kondisi
Ekonomi
: pendapatan sekarang, harapan pendapatan dimasa depan, tingkat konsumsi,
inflasi, dsb.
Perkembangan
Teknologi : inovasi produk baru, adanya
barang atau kebutuhan subtitusi atau komplementer, dsb.
Situasi
Politik
: resiko, fasilitas, kemudahan, peraturan pembatasan, dsb.
Kondisi
Budaya :
tradisi, kebutuhan sosial, strata sosial, seremonial, keprcayaan, dsb.
FAKTOR
PENGARUH PADA PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan
keputusan seseorang dipengaruhi oleh faktor personal dan sosialnya. Faktor
personal meliputi motivasi, persepsi, pemahaman, kepercayaan, sikap, dan
kepribadian seseorang.
FAKTOR
PERSONAL
MOTIVASI
Motivasi
adalah dorongan internal untuk melakukan tindakan sesuatu sebagai usaha
pemenuhan kebutuhan.
Manusia
perlu memenuhi kebutuhan-kebutuhan:
Fisik
: lapar, haus, seks, aktivitas, istirahat, santai, olahraga, dsb.
Psikis
: agresi, preservasi, kasih saying, tanggung jawab, kebebasan, dominasi, power,
ekspresi diri, kebanggaan, jati diri, meniru, dsb.
Hasrat
: penerimaan, afiliasi, respek, status, apresiasi, pengembangan, kegembiraan,
simpati, cantik, afeksi, kenikmatan, kepuasan, variasi, sosialisasi, berbeda,
dsb.
Disamping
itu, manusia juga perlu menghindari dari :
Perasaan
: kecemasan, kepedihan, tekanan, depresi, imitasi, kehilangan, kesedihan,
ketakutan, kesakitan, dsb.
Memahami
motivasi seseorang tidaklah mudah. Banyak teori dikembangkan untuk menjelaskan
motivasi. Teori motivasi paling dikenal adalah teori kognitif tentang kebutuhan
manusia dari Abraham H. Maslow (1973) dan Herzberg.
Teori
Motivasi Kebutuhan Maslow :
Motivasi
kegiatan seseorang adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadi yang
bertingkat-tingkat yaitu kebutuhan fisik, keamanan, sosialisasi, penghargaan,
dan jati diri. Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan secara progresif (dari
tingkatan yang terbawah naik ke tingkatan yang diatasnya.)
Teori
Motivasi Dua-Faktor Herzberg :
Menurut
Herzberg, motivasi seseorang melakukan kegiatan atau tindakan adalah usaha untuk
mencapai tingkat kepuasan (faktor motivasi) dan atau untuk menekan rasa
ketidakpuasan (faktor hijenik).
PERSEPSI
Persepsi
adalah proses pemilihan, pengorganisasian, dan pengartian informasi berdasar
pengalaman pribadi.
Persepsi
seorang dapat berbeda dengan orang lain karena adanya subproses selektif
terhadap obyek yang menjadi stimulant masuknya. Subproses selektif eliputi
eksposur selektif, atensi selektif, dan retensi selektif.
Eksposur
selektif :
Hanya
stimuli yang terekspose secara menarik akan mendapat perhatian seseorang.
Atensi
selektif :
Stimuli akan
memperoleh perhatian atau sebaliknya mengalami distrosi apabila terdapat
kesesuaian dengan kepercayaan.
Retensi
selektif :
Seseorang
hanya akan mengingat stimulus apabila memang berkehendak untuk mengingatnya.
PEMAHAMAN
Pemmahaman
(learning), adalah proses perubahan pemikiran atau pemahaman seseorang karena
adanya pengalaman-pengalaman pribadi (diri sendiri maupun orang lain )
sebelumnya.
Proses
pemahaman terjadi sebagai berikut :
Drives, adalah stimulus
internal dari diri seseorang yang berusaha untuk mengatasi masalah karena
adanya kebutuhan yang dirasakan. Isalnya dorongan untuk mengatasi kelaparan,
kehausan, dsb.
Cues, adalah
stimulus eksternal yang terekspos agar memperoleh respons seseorang. Misalnya,
produk, symbol, iklan, dsb.
Response, reaksi atau
tanggapan seseorang atas stimulus yang diterimanya. Response dapat berwujud
kesediaan untuk memenuhi atau menolak pemenuhan kebutuhan.
reinforcement, pengutan
terhadap perilaku usaha pemenuhan kebutuhan berdasarkan pengalaman yang
diperolehnya. Reinforcement mempererat hubungan antara cues dan response.
KEPERCAYAAN
(belief)
Kepercayaan
dalah deskripsi tingkat peneriamaan pemikiran seseorang atas sesuatu obyek atau
gejala. Tingkatan kepercayaan seseorang menentukan citra terhadap suatu obyek
sebagai dasar sikap untuk melakukan suatu tindakan.
SIKAP
(attitude)
Sikap adalah
penilaian relative seseorang suatu obyek atau peikiran tertentu secara konsisten.
KEPRIBADIAN
(personality)
Kepribadian
adalah karakteristik psikologis yang relative konsisten terhadap respons akhir
suatu obyek di lingkungannya.
FAKTOR
SOSIAL
Faktor
sosial adalah pengaruh-pengaruh eksternal terhadap keputusan seseorang.
Faktor-faktor tersebut meliputi dari peran seseorang di masyarakat dan hubungan
sosial yang terdekat yaitu keluarga sampai ke pengaruh budaya.
PERAN DAN
STATUS
Peran adalah
kegiatan-kegiatan seseorang untuk menyatakan keberadaan atau yang diharapkan
pada dirinya dalam lingkungannya.
Status
adalah penghargaan umum kelompok atau masyarakat terhadap seseorang.
KELUARGA
Keluarga
adalah kelompok terkecil dalam masyarakat yang meliputi orang tua dan
anak-anaknya. Keluarga merupakan kelompoj yang paling langsung mempengaruhi
perilaku seseorang.
KELOMPOK
REFERENSI
Kelompok
referensi adalah kelompok yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
pembentukan perilaku dan sikap seseorang.
Berdasarkan
usaha pemecahan masalah tersebut, perilaku pembelian dapat dibedakan menjadi:
- Perilaku
respon rutin
- Perilaku
pemecahan masalah yang terbatas
- Perilaku
pemecahan masalah yang ekstensif
perilaku
pembelian berdasarkan keterlibatan pembeli dan perbedaan merk dapat dibedakan
dalam empat kelompok perilaku pembelian yaitu :
- perilaku
pembelian yang kompleks
- perilaku
pembelian pencarian variasi
- perilaku
pembelian menekankan ketidaksesuaian
- perilaku
pembelian kebiasaan
PERILAKU
PEMBELIAN DAPAT DIPAHAMI MELALUI:
pemahaman
perilaku pembelian konsumen dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu :
1. metode
introspektif
melalui
tindakan-tindakan diri sendiri sebagai dasar untuk menjelaskan perilaku
pembelian konsumen.
2. metode
retrospektif
usaha
mengungkapkan tindakan-tindakan yang telah dilakkan oleh pembeli terhadap
pembelian produk tertentu waktu lalu.
3. metode
prospektif
dengan usaha
menanyakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan oleh calon pembeli apabila
hendak mmebeli sesuatu pada masa yang akan datang.
4. metode
preskriptif
dengan
menanyakan kepada pembeli, tindakan apa yang seharusnya paling baik dilakukan
untuk pembelian produk tertentu.
TUGAS SOFTSKILL PERILAKU KONSUMEN (2)
NAMA: HERJUNA AGUNG
KELAS : 3A24
NPM; 14213071
PERILAKU KONSUMEN
KELAS : 3A24
NPM; 14213071
PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukan dalam mencari,menukar,mengatur barang atau jasa
yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.
Alasan mempelajari perilaku konsumen
antara lain:
1. Analisis
ini akan membantu para manajer untuk :
-
Mendesain bauran
pemasaran.
-
Mensegmen pasar bisnis.
-
Mempromosikan dan
mendefinisikan produk.
-
Melalsanakan analis
keuangan.
-
DLL
# Terkait dengan perilaku
konsumen,maka terkait pula dengan 5W+1H :
-
Why = Mengapa mendapat
barang atau jasa tesebut. ?
-
What = Berupa apa
barang atau jasa tersebut. ?
-
Who = Siapa yang
mendapatkanbarang atau jasa itu. ?
-
When = Kapan bisa di
dapat kan barang atau jasa tersebut.?
-
Where = Dimana barang
atau jasa tersebut bisa didapatkan.?
-
HOW =
Bagaimana barang atau jasa tersebut di dapatkan.?
Langganan:
Postingan (Atom)